Sabtu, 03 April 2010

tugas softskill di2


BAB V

PERILAKU PRODUSEN





Produsen dan Fungsi produksi



Produksi adalah menambah nilai atau kegunaan suatu barang yang sebelumnya bernilai tidak besar menjadi barang yang bernilai lebih . produsen bertujuan memaksimumkan keuntungan, tetapi ada juga yang mengatakan, seperti BERLE dan MEANS, bahwa dengan terpisahnya antara pemilikan (ownership) dan menejemen menyebabkan anggapan di atas kurang tepat.

Dan juga dikatakan bahwa tujuan produsen tidak hanya memaksimumkan keuntungan tetapi juga mempunyai tujuan yang lain yang tidak selalu tetap.



Ada beberapa pendapat yang berkaitan dengan tujuan seorang produsen, misalnya:

Pendapat yang mengatakan bahwa produsen tidak bertujuan mencari keuntungan maksimum (non profit objective), karena sesuatu hal, misalnya kekurangan dana informasi dan sebagainya.
Menurut Galbraith, Cyert dan March dikatakan bahwa perubahan orientasi ini disebabkan karena perusahaan/produsen menjadi semakin besar administrasinya dan semakin banyak keputusan produksi yang harus dibuat dalam pemasarannya.
Seperti halnya dikatakan oleh A.A Alchian dalam bukunya "Uncertainty, Evolutioi and Economic Theory", 1950, di mana dia menjelaskan bahwa profit maksimisasi ini perlu untuk menghidupi perusahaan. Jika persaingan sempurna dipenuhi persyaratannya maka di dalam jangka panjang "keuntungan di atas normal" hilang. Dalam situasi seperti ini, jika produsen tidak dapat menghasilkan pendapatan normalnya serta memerlukan dana tambahan karena kerugian yang diderita, maka ia tidak dapat memenuhi segala kewajibannya.
Anggapan bahwa produsen bertujuan mencari keuntungan maksimun karena adanya anggapan bahwa perusahaan beroperasi pada keadaan yang pasti (under conditions o ' certainty).


Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan:

1) berapa output yang harus diproduksikan, dan

2) berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.



Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:

1) bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum, dan

2) bahwa produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.





Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan teknis antara tingkat output dengan tingkat penggunaan kombinasi input-input (factor-faktor produksi) yang tidak terhitung banyaknya yang digunakan dalam proses produksi, dengan kata lain bahwa dapat dikatakan sebagai hubungan input-input sumberdaya perusahaan dan output yang berupa barang dan jasa per unit waktu.

Secara matematis hubungan tersebut dapat ditulis :

Q = f ( X1, X2, X3, ……….., Xn )

dimana :

Q adalah jumlah output yang dihasilkan .

X adalah input (faktor Produksi) yang digunakan dalam proses produksi.

Dalam teori ekonomi seorang produsen atau pengusaha harus dapat memutuskan dua macam keputusan :

Berapa output yang harus diproduksi;
Berapa dan dalam kombinasi yang bagaimana factor produksi atau input dipergunakan agar tercapai keuntungan maksimum dalam operasi dipasar persaingan sempurna, sedangkan dalam pasar persaingan tidak sempurna, ada satu keputusan lagi yang harus diambil, yaitu menentukan tingkat harga jual output.
Pada dasarnya yang dimaksud dengan metoda produksi adalah suatu kombinasi dari faktor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi satu satuan produk.

Sedangkan setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang dalam ekonomi disebut dengan fungsi produksi.

Untuk penganalisaan proses produksi baik secara phisik maupun hubungannya dengan ongkos produksi, maka akan lebih mudah bila faktor produksi diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

Fixed Factor, yaitu factor-faktor produksi yang tetap atau tahan lama yang dapat digunakan dalam proses produksi yang dalam waktu relatif pendek tidak dapat dirobah.
Variabel Factor, yaitu factor produksi yang sifatnya berubah-rubah dalam proses produksi sesuai dengan tingkat output yang dibutuhkan .
Berdasarkan dimensi waktu proses produksi dibagi atas :

Proses produksi jangka panjang ;
Proses produksi jangka pendek ;
Dalam proses produksi dikenal suatu hukum yaitu : The law of diminishing return, artinya adalah bila satu macam input ditambah penggunaannya, sedangkan input yang lain tetap, maka tambahan output yang dihasilkan oleh setiap tambahan satu unit input tadi mula-mula total output menaik dan kemudian naik semakin kecil yang akhirnya menurun.

Dalam proses produksi dikenal istilah-istilah berikut :

· Produk Phisik Marginal (Marginal Physical Product: MPP), yaitu tambahan output yang dihasilkan oleh akibat dari penambahan satu unit variabel input (factor produksi)sedangkan factor-faktor lain dianggap konstan.

MPP ini hanya untuk satu variabel factor produksi , walaupun terdapat banyak variabel factor produksi yang terlibat dalam proses produksi tersebut, jika terdapat dua jenis input, berarti terdapat dua Mpp,

Secara matematis MPP dapat ditulis :

ΔQ ΔQ

MPP1 = ——– MPP2 = ———

ΔX1 ΔX2



· Produk Phisik Total (Total Phisycal Product : TPP), adalah kurva yang menunjukkan tingkat produksi total/keseluruhan pada penggunaan berbagai tingkat variabel input tertentu.



Gambaran data dari MPP dan TPP, dapat dilihat pada table. 6.1

Tabel. 1.

Data total produksi dan marginal produksi

Penggunaan input tenaga kerja.

T. Kerja
Total Produk (TPP)
Marginal Produk (MPP)

0

1

2

3

4

5
0

2.000

3.000

3.500

3.800

3.900
0

2.000

1.000

500

300

100




Keterangan :

Saat penggunaan 1 unit input, dihasilkan output sebanyak 2000 unit, setelah ada penambahan satu unit input tenaga kerja, TPP naik menjadi 3000 unit, demikian seterusnya, setiap kali dilakukan penambahan factor input, akan menambah TPP, tetapi MPP bertambah dengan angka semakin menurun, aki penggunaan 1 unit tenaga kerja (input).

Secara matematis dapat ditulis :

TPP = f ( X ) atau Q = f ( X )

Maka MPP dapat juga ditulis sbb :

ΔTPP Δ Q df (X)

MPP x = ——- = ——— = ——-

ΔX ΔX dX



· Produk Phisik Rata-rata (Avarage Physical Product : APP), adalah kurva yang menunjukkan hasil rata-rata persatu unit output yang dihasilkan pada berbagai tingkat penggunaan variebel input tersebut.

Secara matematis ditulis :


TPP Q f (x)

APP = ——– = ——— = ——–

X X X





Secara matematis dapat dibuktikan sebagai berikut :

Q = f ( X1, X2)

Q f (x1, x2)

APP = —– = ———-

X1 X1

MPP = —– = F (x1, x2)



Saat APP maksimum, maka penambahan APP = 0, atau turunan pertama pada fungsi produksi tersebut adalah sama dengan 0, atau dAPP / dx1 = 0, maka dapat ditulis menjadi :

d APP F’ (x1, x2) x1 – f (x1, x2)

—— = ———————————- = 0

d X1 X1



d APP F’ (x1, x2) x1 – f (x1, x2)

—— = ———————————- : x1 = F’ (x1 , x2) = f (x1, x2)

d X1 X

MPP = APP saat maksimum.

Terbukti bahwa APP akan sama dengan APP, pada saat APP maksimum.

Tahap – Tahap Produksi

Dalam proses produksi seorang produsen akan memperhatikan dengan seksama daerah-daerah berproduksi yang dapat memberikan hasil yang optimal, dalam hal ini, tahap-tahap produksi dapat dibagi kedalam tiga daerah tahapan pada kurva TPP,

Isoquant dan Isocost

Isoquant / Iso product/ Equal Product Curve

Isoquant Curve disebut juga Isoproduct Curve atau Equal Product Curve adalah merupakan kurva yang menunjukkan kombinasi yang berbeda-beda dari dua sumber daya, yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk yang sama jumlahnya.

Atau dapat juga dikatakan suatu kurva yang menunjukkan semua kombinasi fungsi produksi yang mungkin secara phisik dapat menghasilkan sejumlah output tertentu.

Isoquant ini bisa didapatkan dari fungsi produksi, karena ia menerangkan apa yang diinginkan perusahaan dengan fungsi produksi yang diberikan.

Kegunaan dari Isoquant ini adalah untuk menentukan posisi least cost combination.



Secara matematis dapat dibuktikan sebagai berikut :



Q = f ( X1, X2)

Q f (x1, x2)

APP = —– = ———-

X1 X1



MPP = —– = F (x1, x2)



Saat APP maksimum, maka penambahan APP = 0, atau turunan pertama pada fungsi produksi tersebut adalah sama dengan 0, atau dAPP / dx1 = 0,



maka dapat ditulis menjadi :


d APP F’ (x1, x2) x1 – f (x1, x2)

—— = ———————————- = 0

d X1 X1





d APP F’ (x1, x2) x1 – f (x1, x2)

—— = ———————————- : x1 = F’ (x1 , x2) = f (x1, x2)

d X1 X1 X1



MPP = APP saat maksimum.



Terbukti bahwa APP akan sama dengan APP, pada saat APP maksimum.



Sifat-sifat isoquant adalah :

1) Cembung kearah titik nol (0), sebab inputnya tidak merupakan barang subtitusi sempurna.

2) Menurun dari kiri atas kekanan bawah, karena satu sumberdaya dapat di subsitusi kan dengan sumberdaya lain.

3) Output semakin tinggi bagi kurva yang terletak lebih kanan dan atas.

4) Kemungkinan bias saling berpotongan, sehingga ada kemungkinan perusahaan dapat memproduksi dua jenis barang dengan input yang sama.

5) Kemungkinan untuk mempunyai slope positif pada tingkat penggunaan input tinggi.

6) Semakin kebawah MRTS semakin kecil.

Perbedaan antara Indiferensi seorang konsumen dengan Isoquant produsen adalah dimensi ketiga pada Indiferensi konsumen adalah utilitas yang sulit diukur, sedangkan pada isoquant dimensi ketiganya adalah produksi total, yang angkanya dapat ditentukan.

Isocost Curve

Isocost adalah kurva yang menunjukkan hubungan titik-titik kombinasi factor produksi yang dapat dimiliki oleh modal (anggaran belanja perusahaan) yang tertentu besarnya.

Secara matematis dapat ditulis :

C = X. Px + Y. Py

Dimana :

C adalah besar modal.

X dan Y adalah factor produksi.

Px dan Py adalah harga input x dan y.



Keseimbangan Produsen

Least Cost Combination (LCC)



Least Cost Combination (LCC) adalah suatu titik/keadaan yang memberikan kombinasi penggunaan input-input/factor produksi.Untuk menghasilkan suatu tingkat output tertentu dengan ongkos total yang minimum.

Untuk menghasilkan / menentukan kombinasi yang optimal ini diperlukan tiga data, yaitu :

a) Isoquant, untuk menentukan tingkat output yang dikehendaki;

b) Harga factor produksi/input pertama (X1)

c) Harga factor produksi/input kedua (X2)

Bila dimisalkan fungsi produksi adalah Q = x1.x2, dengan harga masing-masing input tersebut adalah P1 dan P2, maka isocostnya adalah C = P1. x1 + P2 . x2,

sekarang akan dicapai LCC untuk tingkat output tersebut dengan mensubsitusikannya, maka dapat ditulis sbb :

Q

Q = x1.x2 dapat ditulis menjadi x1 = ——-

X2

Ongkos untuk menghasilkan output tersebut menjadi :



P1.Q

C = ———-+ P2 .x2

X2



Untuk menghasilkan Q dengan ongkos yang minimum, maka harus dipenuhi syarat turunan pertama fungsi ongkos tersebut = 0



DC

—— = 0

dx2

maka :



dC QP1 P2 Q

—- = —– + P2 = 0 atau —– = ——–

dx2 x2 P1 X2



jadi syarat LCC secara umum bias ditulis sebagai berikut :

P2 dX1 P2 Δ X1

—– = ——- atau —– = ——–

P1 dX2 P1 ΔX2



ΔX1/ΔX2 sering disebut juga dengan istilah Marginal Rate of Technical Subtitution (MRTS).

Selanjutnya syarat LCC dinyatakan sebagai berikut :

P2

—– = MRTS

P2



Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS)

Adalah Tingkat Subsitusi Marjinal yang semakin menurun, artinya berapa jumlah salah satu input harus dikompensasikan akibat penambahan satu unit input lainnya, sehingga tingkat output dapat dipertahankan.

MRTS ini merupakan slope /kemiringan dari kurva isoquant pada titik tertentu, yang besarnya sebesar MPPx / MPPy.

Posisi LCC dalam gambar adalah merupakan titik persinggungan antara kurva isocost dengan kurva isoquant ( Px / Py = MPPx / MPPy = MRTS ).

Sehingga masalah perusahaan dapat dirumuskan bahwa setiap perusahaan ingin mencapai tingkat Isoquant yang tertinggi , apabila Isocostnya ditentukan, artinya perusahaan akan memproduksi / mencapai keseimbangan pada saat slope kurva isocost sama dengan slope kurva isoquant.



6.4.2. Hubungan LCC dengan keuntungan maksimum

Dalil LCC dan dalil keuntungan maksimum mempunyai hubungan yang erat , sebagaimana terlihat berikut ini :

d X1 P2

LCC = —— = ——-

d X2 P1

Bila sisi kiri persamaan dikalikan dengan ΔQ / Q, persamaan tersebut tidak berubah, akan menjadi :

atau


ΔQ ΔX2 P2 ΔQ X1 P2

—- —— = —— —– —— = ——-

ΔQ ΔX1 P1 ΔX2 ΔQ P1



atau

ΔQ/ ΔX2 P2

———– = ——-

ΔQ/ΔX1 P1



Sebelumnya telah dinyatakan bahwa Q / X2 tidak lain adalah MPP x 2 dan Q / X1 adalah MPP x 1, maka LCC untuk kedua input tersebut dapat ditulis sebagai berikut :



MPP x P MPPx MPPx

——— = —— ———- = ———-

P P P P

Dan selanjutnya keuntungan maksimum dengan penggunaan input lebih dari dua variabel, yaitu :

MPP x MPPx MPP xn 1

——— = ———– = ……..= ————- = —–

P P Pn PQ





Kesimpulan



Produksi dan Fungsi



•Produksi adalah menambah kegunaan suatu barang sehingga memiliki nilai jual

•Fungsi produksi, hubungan teknis antara factor produksi (C,R,T,L) dengan hasil produksi

•Produksidengan menggunakan:

☻ variabel& yang lain tetap

☻ variabel, kombinasi - kombinasi faktor produksi ditunjukkan dengan kurva isocost dan isoquant.



Produksi Optimal



• Terjadi pada saat produsen mengkombinasikan dua factor produksi dengan memberikan output yg maksimal.

• Keseimbangan dicapai dengan prinsip output max. atau minimalisasi biaya



Least Cost Combination (LCC)



• Penggunaankombinasifaktorproduksidenganmenggunakanbiayaygpaling murah

• Syarat LCC : MRTS (marginal rate of technical substitution), bila menambah salah satu input maka mengurangi penggunaan input.















































Latihan Soal



1. Apa yang dimaksud dengan produksi …..

A. menambah nilai atau kegunaan suatu barang

B. menambah barang jadi

C. barang mentah jadi barang matang

D. barang yang siap jual

E .membuat barang pabrik



2. Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan yaitu …

A.berapa output yang harus diproduksikan, dan berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan

B.menetukan tujuan usaha dan berapa modal yang akan dikeluarkan guna memproduksi banyak barang.

C.melihat peluang apa yang harus diambil dan bagaimana bar ang tersebut diproduksi

D.melihat seberapa besar modal usaha dan bagaimana peluang bisnis yang ada

E.menetukan letak usaha dan usaha apa yang cocok dengan lingkungan



3.Suatu titik/keadaan yang memberikan kombinasi penggunaan input-input/factor produksi.Untuk menghasilkan suatu tingkat output tertentu dengan ongkos total yang minimum.penjelasan disamping adalah pengertian dari …

A. Least Cost Combination (LCC)

B. Isocost Curve

C. Equal Product Curve

D. Marginal Rate of Technical Substitution

E. Produksi Optimal



4. Fungsi produksi adalah ….

A.Suatu fungsi yang menunjukkan hubungan teknis antara tingkat output dengan tingkat penggunaan kombinasi input-input (factor-faktor produksi) yang tidak terhitung banyaknya yang digunakan dalam proses produksi

B.yaitu fungsi tambahan output yang dihasilkan oleh akibat dari penambahan satu unit variabel input (factor produksi)sedangkan factor-faktor lain dianggap konstan.

C.yaitu fungsi factor-faktor produksi yang tetap atau tahan lama yang dapat digunakan dalam proses produksi yang dalam waktu relatif pendek tidak dapat dirobah.

D.yaitu fungsi factor produksi yang sifatnya berubah-rubah dalam proses produksi sesuai dengan tingkat output yang dibutuhka

E.suatu fungsi yang menggambarkan hubungan foktor pasar dengan factor banyaknya modal usaha



5. kurva yang menunjukkan kombinasi yang berbeda-beda dari dua sumber daya, yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk yang sama jumlahnya.disebut dengan….

A. Least Cost Combination (LCC)

B. Isocost Curve

C. Equal Product Curve

D. Marginal Rate of Technical Substitution

E. Isoquant Curve



6. kurva yang menunjukkan hubungan titik-titik kombinasi factor produksi yang dapat dimiliki oleh modal (anggaran belanja perusahaan) yang tertentu besarnya.disebut dengan….

A. Least Cost Combination (LCC)

B. Isocost Curve

C. Equal Product Curve

D. Marginal Rate of Technical Substitution

E. Isoquant Curve



7. Tingkat Subsitusi Marjinal yang semakin menurun, artinya berapa jumlah salah satu input harus dikompensasikan akibat penambahan satu unit input lainnya, sehingga tingkat output dapat dipertahankan. Disebut juga dengan…..

A. Least Cost Combination (LCC)

B. Isocost Curve

C. Equal Product Curve

D. Marginal Rate of Technical Substitution

E. Isoquant Curve



8. Perbedaan antara Indiferensi seorang konsumen dengan Isoquant produsen adalah dimensi ketiga pada Indiferensi konsumen adalah utilitas yang sulit diukur, sedangkan pada isoquant dimensi ketiganya adalah….

A. Produksi total, yang angkanya dapat ditentukan.

B. Produksi factorial,yang angkanya tak pasti

C. Produksi jasa, yang angkanya dapat ditentukan

D. Produksi barang jadi, yang modalnya dapat di perhitungkan

E. Produksi semi total, yang angkanya tidak pasti dan tak stabil



9. Bila dimisalkan fungsi produksi adalah Q = x1.x2, dengan harga masing-masing input tersebut adalah P1 dan P2, maka isocostnya adalah C = P1. x1 + P2 . x2, sekarang akan dicapai LCC untuk tingkat output tersebut dengan mensubsitusikannya, maka dapat ditulis sbb :

A. P1.Q

C = ———-+ P2 .X0. X1

X2



B. Q

X1 = —— -

X2



C. P1.Q

C = ———-+ P2 .X1

X2

D. Q

x1 = ——-

X1



E. . X2

x1 = ——- P2 .x1

X1



10. Saat penggunaan 1 unit input, dihasilkan output sebanyak 2000 unit, setelah ada penambahan satu unit input tenaga kerja, TPP naik menjadi 3000 unit, demikian seterusnya, setiap kali dilakukan penambahan factor input, akan menambah TPP, tetapi MPP bertambah dengan angka semakin menurun, aki penggunaan 1 unit tenaga kerja (input). Secara matematis dapat ditulis :

A. TPP = f ( X ) atau Q = f ( X )

B. TTp = X1 (f) atau Q = f ( X )

C. TPP = f1 (X1-X2) atau Q = X1 – f ( X )

D.TPP = X2-X1 ( f ) atau Q = f – X2

E. TPP =(X) atau Q = X1 - f

























































BAB VI & VII

ONGKOS DAN PENERIMAAN



Pengertian Ongkos Produksi

Ongkos produksi secara umum dapat dinyatakan yaitu segala biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.

Disamping pengertian umum tersebut, ada 2 macam pengertian ongkos, yaitu :

1) Economic Cost, yaitu ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua faktor produksi untuk menghasilkan output tertentu;

2) Accounting Cost, yaitu ongkos yang pengertiannya hampir sama dengan economic cost, tetapi ongkos disini dinyatakan secara tegas dalam pembukuan, sehingga ada istilah :

(a) Explicit cost, yaitu ongkos-ongkos yang tercatat atau terlihat jelas dalam pembukuan.

(b) Implicit cost, yaitu ongkos produksi yang tidak terlihat dalam pembukuan.

Ditinjau dari sudut waktu, ongkos dapat dibedakan menjadi :

Ongkos Jangka Pendek.
Ongkos Jangka Panjang.
Jenis-jenis Ongkos Produksi

Ongkos produksi dapat dibagi ke dalam 5 macam :

1) Biaya Tetap (Fixed Cost : FC) yaitu, merupakan balas jasa dari pada pemakaian faktor produksi tetap (fixed factor), yaitu biaya yang dikeluarkan tehadap penggunaan faktor produksi yang tetap dimana besar kecilnya biaya ini tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output yang dihasilkan.

2) Biaya tidak tetap (Variabel cost : VC), yaitu merupakan biaya yang dikeluarkan sebagai balas jasa atas pemakaian variabel faktor, yang besar kecilnya dipengaruhi langsung oleh besar kecilnya output.

3) Biaya Total (Total cost : TC), yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.

4) Biaya Rata-rata (Avarage Cost : AC), yaitu merupakan ongkos persatu satuan output; baik untuk biaya rata-rata tetap (avarage fixed cost) dan biaya rata-rata variabel (avarage variable cost) dan rata-rata total (avarage total cost), diperoleh dengan jalan membagi biaya Total dengan jumlah output yang dihasilkan.

5) Biaya Marginal (Marginal cost : MC), yaitu merupakan biaya tambahan yang diakibatkan dari penambahan satu-satuan unit output.

6) Biaya Tetap Rata-Rata (Avarage fixed cost : AFC), biaya hasil bagi biaya tetap dengan jumlah yang dihasilkan.

7) Biaya Variabel Rata-Rata (Avarage Variable cost : AVC), diperoleh dengan jalan membagi biaya variabel dengan jumlah produk yang dihasilkan.

Secara sederhana pengertian diatas dapat ditulis sebagai berikut :

TC = FC + VC AFC = FC : Q MC = TC1 – TCO

AVC = VC : Q ATC = TC : Q



Contoh :

Tabel . 4.1.

Data jumlah output dan ongkos produksi

Q
VC
FC
TC
MC
AVC
AFC
ATC

0
0
4
4
-
0
-
-

1
10
4
14
10
10
4
14

2
16
4
20
6
8
2
10

3
24
4
28
8
8
1, 33
9, 33

4
34
4
38
10
8, 5
1
9, 5

5
46
4
50
12
9, 2
0, 8
10

6
60
4
64
14
10
0, 67
10, 67




Bentuk kurva ongkos dari tabel 4.1. diatas dalam waktu yang pendek

Ongkos Jangka Panjang
Ciri dasar daripada jangka waktu panjang (Long Run) adalah dimana pengusaha tidak memiliki ongkos tetap, semua ongkos adalah merupakan variabel cost/berubah atau tidak tetap, karena semua faktor produksi bersifat variabel faktor tidak ada yang bersifat fixed factor dalam jangka waktu panjang.

The long run avarage cost curve (LRAC) adalah suatu kurva yang memperlihatkan ongkos rata-rata minimum dari masing-masing tingkat output.

Pengertian Penerimaan

Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).

Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya.

Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau
TR = Q x P

Jenis-jenis Penerimaan

1) Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan.

Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual.

Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).

2) Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.

3) Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.

Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal.

Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :

Positif;
Sama dengan nol;
Negatif.
Bentuk matematis secara sederhana dapat ditulis :

TR = P x Q

Dalam bentuk tabel dapat diperlihat sebagai contoh berikut :

Untuk kasus harga tetap/kurva permintaan mendatar.
Tabel 4 . 2 .



Data jumlah Produksi, ongkos dan Penerimaan Produksi.



Q
AR = P
TR
TC
AC= TC/Q
II
MR
MC

0
100
0
145
-
-145
-
-

1
100
100
175
175
-75
100
30

2
100
200
200
100
0
100
25

3
100
300
220
75,3
80
100
20

4
100
400
250
62,5
150
100
30

5
100
500
300
60
200
100
50

6
100
600
370
61,6
230
100
70

7
100
700
460
65,7
240
100
90

8
100
800
570
71,3
230
100
110




Gambar dari tabel diatas dapat digambarkan dengan dua cara :

(1) Marginal analysis dan

(2) Total analysis (the shape of short run cost curves)























LATIAHAN SOAL





1. Ongkos produksi secara umum dapat dinyatakan yaitu segala biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Disamping pengertian umum tersebut, ada 2 macam pengertian ongkos, yaitu ….

A.Economic Cost & Accounting Cost

B.Explicit cost & Accounting Cost

C.Implicit cost & Accounting Cost

D.Accounting Cost & Analyst Cost

E.Explicit cost & Implicit cost



2.Ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua faktor produksi untuk menghasilkan output tertentu disebut dengan….

A. Economic Cost

B. Explicit Cost

C. Accounting Cost

D. Implicit Cost

E. Analyst Cost



3. Ongkos produksi yang tidak terlihat dalam pembukuan disebut….

A. Implicit Cost

B. Economic Cost

C. Explicit Cost

D. Accounting Cost

E. Analyst Cost



4. Fixed Cost disebut juga dengan…

A.Biaya tidak tetap

B.Biaya Total

C.Biaya Rata-rata

D.Biaya Tetap

E.Biaya Tidak Jelas



5. Jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya.disebut dengan….

A.Penerimaan

B.Biaya Total

C.Biaya Rata-rata

D.Biaya Tetap

E.Biaya Tidak Jelas



6. Merupakan ongkos persatu satuan output; baik untuk biaya rata-rata tetap (avarage fixed cost) dan biaya rata-rata variabel (avarage variable cost) dan rata-rata total (avarage total cost), diperoleh dengan jalan membagi biaya Total dengan jumlah output yang dihasilkan. Penertian dari…..

A.Biaya tidak tetap

B.Biaya Total

C.Biaya Rata-rata

D.Biaya Tetap

E.Biaya Tidak Jelas



7. Penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output. Disebut dengan…

A. penerimaan Biaya tidak tetap

B. Penerimaan Biaya Total

C. Penerimaan Biaya Rata-rata

D. Penerimaan Biaya Tetap

E. Penerimaan Marginal



8. Pada pasar persaingan sempurna, Total revenue (TR) merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan….

A. Jumlah barang yang dijual.

B. Jumlah anggaran keuangan

C. Jumlah Barang yang terjual

D. Jumlah barang yang rusak

E. Jumlah modal usaha yang dikeluarkan



9. Biaya Variabel Rata-Rata (Avarage Variable cost : AVC), diperoleh dengan jalan membagi biaya variabel dengan….

A. Jumlah produk yang dihasilkan.

B. Jumlah anggaran keuangan

C. Jumlah Barang yang terjual

D. Jumlah barang yang rusak

E. Jumlah modal usaha yang dikeluarkan



10. Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun hal ini terjadi akibat dari …

A. Pengaruh persaingan dan substansi

B. Pengaruh Politik yang terjadi

C. Pengaruh modal yang terbatas

D. Pengaruh global Warning

E. Pengaruh Hasil produksi







BAB VIII & IX

STRUKTUR PASAR





Pengertian Pasar

Pasar dapat diartikan sebagai suatu tempat pertemuan antara pihak penjual dengan pihak pembeli dimana terjadi transaksi barang dan jasa.



●▪Bentuk-Bentuk Pasar

Setiap perusahaan selalu berkeinginan untuk mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya, jadi tujuan utama bagi setiap perusahaan adalah mendapatkan keuntungan dan bilamana harus merugipun dia harus dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan .

Untuk maksud tersebut diatas masalah ongkos produksi dan penerimaan/pendapatan sangat menentukan bagi setiap perusahaan dalam membuat kebijaksanaan produksi serta menetapkan harga jual hasil produksi, karena profit diperoleh sebagai hasil pengurangan pendapatan dengan biaya/ongkos produksi,

dengan rumusan : = TR – TC atau = R – C

Berbicara mengenai pendapatan/penerimaan (R) berarti berhadapan dengan beberapa masalah lainnya, yaitu tentang Struktur Pasar, karena pasar dapat memberikan situasi yang berbeda dalam penerimaan perusahaan.

Perbedaan struktur pasar tersebut ditentukan oleh karakteristik pasar itu sendiri, seperti keadaan pembeli dan penjual, keadaan produksi, pengetahuan pembeli dan kemudahan keluar masuk pasar bagi produsen dan konsumen.

Para ahli Ekonomi membedakan empat Model dasar Pasar, yaitu :

1) Pasar persaingan sempurna (Perfect Competition Market). Bentuk dari pasar pada pasar persaingan sempurna ini adalah Pasar persaingan Murni (Pure Perfect Competition).

2) Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market). Bentuk pasar persaingan tidak sempurna terbagi tiga, yaitu :

a) Pasar Monopoli murni (Pure monopoly),

b) Monopoli (Monopolistic Competition),

c) Oligipoli / Duopoli (oligipoly).



●▪Karakteristik Pasar

1) Pasar Persaingan Murni (Pure Competition), ciri-ciri :

Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak di pasar.
Masing-masing pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna tentang harga dan kualitas barang.
Produk yang dijual bersifat Homogeneous, artinya sulit membedakan produk yang sama dari berbagai produsen.
Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar.
Setiap penjual adalah price taker, artinya penjual tidak dapat/tidak sanggup mempengaruhi harga dipasar, karena merupakan unit terkecil.
2) Pasar Monopoli Murni (Pure Monopoly), dengan ciri-ciri :

Dipasar hanya ada satu produsen dan satu industri atau perusahaan yang monopoli yang memiliki pembeli yang sangat banyak.
Produsen menjual hasil produksi yang tidak memiliki barang pengganti / substitusi.
Produsen diberi perlindungan dan kemudahan keluar masuk pasar.
Setiap penjual adalah price seacher, artinya penjual dapat mengontrol/mempengaruhi harga dan menentukan tingkat harga yang menguntungkan bagi dia.
3) Monopolisitic Competition, dengan ciri-cirinya :

Ada beberapa penjual di pasar.
Para penjual menjual hasil produksi yang berbeda.
Bebas dan mudah keluar masuk pasar bagi perusahaan baru.
Penjual memiliki tingkat pengontrolan yang terbatas terhadap harga, tetapi masih tetap merupakan price seacher.
4) Oligopoli.

Terdapat sedikit penjual dan banyak pembeli.
Produsen/penjual mungkin memproduksi barang yang sejenis atau berbeda-beda.
Cukup memiliki kebebesan keluar masuk pasar.
Penjual adalah price seacher.


Dalam hal menawarkan barang-barangnya, maka seorang pengusaha menghadapi tiga macam periode waktu, dimana syarat-syarat yang menentukan jumlah penawaran akan diproduksi, (sebagaimana telah dibicarakan pada bab-bab sebelumnya).

Keseimbangan perusahaan atau Analisa rugi laba dari suatu perusahaan dapat dikemukakan dengan dua cara, yaitu :

1) Dengan analisa marginal (MR dan MC)

2) Dengan analisa Total (TR dan TC).

Sifat dan bentuk kedua analisa tersebut akan berbeda sesuai dengan bentuk struktur pasarnya.

Kasus Pasar Persaingan Sempurna. (Perfect Competition Market)
Pada bentuk pasar ini, dimana harga ditentukan oleh kekuatan permintaan (Demand) dan penawaran (Supply) dipasar, baik secara berkelompok maupun secara individu, baik penjual maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi harga pasar, sehingga harga yang sudah terjadi dipasar dianggap “given” artinya sudah demikian adanya (tidak dapat dirobah).

Sebagai akibatnya, maka kurva MR= kurva AR= kurva harga (P) dan sama dengan kurva permintaan (D), maka kurva (MR=AR=P=D) merupakan garis horizontal yang sejajar dengan sumbu axis, sedangkan kurva total penerimaan merupakan garis lurus dari titik origin (titik O)



●▪Ciri-ciri pasar persaingan sempurna



Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri di mana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar. Ciri ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan di bawah ini.



▪Perusahaan Adalah Pengambil Harga



Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. apa pun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi di antara keseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen adalah terlalu kecil peranannya di dalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi di pasar.



Peranannya yang sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan seorang produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjualbelikan.



▪Setiap Perusahaan Mudah Ke Luar Atau Masuk

Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila, ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan‑hambatan, baik secara legal atau dalam bentuk lain secara keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya kepada perusahaan‑perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.



▪Menghasilkan Barang Serupa ­

Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata di antara barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical atau homogemous. Karena barang‑barang tersebut adalah sangat serupa para pembeli tidak dapat membedakan yang mana yang dihasilkan oleh produsen A atau B atau produsen lainnya.

Barang yang dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepada barang yang dihasilkan produsen‑produsen lain. Sebagai akibat dari sifat ini, tidak ada gunanya kepada perusahaan‑perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition yaitu persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang‑barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.



▪Terdapat Banyak Perusahaan di Pasar

Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak clan masing‑masing perusahaan adalah relatif kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan, seperti menaikkan atau menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri tersebut.



▪Pembeli Mempunyai Pengetahuan Sempurna Mengenai Pasar

Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-­masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan di pasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan‑perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produser tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.

2. Kasus Pasar Persaingan Tidak Sempurna.

Selanjutnya untuk kasus pasar persaingan tidak sempurna dimana perusahaan yang terlibat dalam proses produksi dipasar jumlahnya tidak banyak bahkan pada pasar monopoly khususnya terdapat satu perusahaan yang dapat memonopoli pasar dan mengontrol harga pasar serta jumlah barang, sehingga bentuk kurva permintaan dan AR nya (avarage Revanue) pun tidak sama lagi dan juga tidak merupakan garis horizontal, tetapi menurun dan kurva MR tidak lagi sama dengan kurva AR.

Kurva AR (total revenue) tidak lagi merupakan garis lurus, melainkan melengkung berbentuk U terbalik, hal ini disebabkan karena harga terus menerus turun apabila kuantitas yang diminta naik, juga harga dapat saja berubah menurut selera produsen, artinya produsen dapat mempengaruhi harga di pasar, dalam rangka memperoleh keuntungan yang lebih besar lagi.

Jadi bilamana perusahaan merupakan penjual tunggal, maka posisi keseimbangan jangka pendeknya (MR=MC) juga merupakan posisi keseimbangan jangka panjangnya, hanya saja AR atau harga (P) bahkan dapat melampaui AC dalam jangka panjang.

Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak wujud di dalam praktek, adalah sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan perusahaan dalam persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna dapat dijadikan landasan di dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis struktur pasar lainnya. Di samping itu analisis ke atas pasar persaingan sempurna adalah suatu permulaan yang baik dalam mempelajari cara‑cara perusahaan menentukan harga dan produksi di dalam usaha mereka untuk mencari keuntungan yang maksimum













Kesimpulan

▪Pasar dapat diartikan sebagai suatu tempat pertemuan antara pihak penjual dengan pihak pembeli dimana terjadi transaksi barang dan jasa.

▪ Bentuk-Bentuk Pasar

Para ahli Ekonomi membedakan empat Model dasar Pasar, yaitu :

1) Pasar persaingan sempurna (Perfect Competition Market). Bentuk dari pasar pada pasar persaingan sempurna ini adalah Pasar persaingan Murni (Pure Perfect Competition).

2) Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market). Bentuk pasar persaingan tidak sempurna terbagi tiga, yaitu :

a) Pasar Monopoli murni (Pure monopoly),

b) Monopoli (Monopolistic Competition),

c) Oligipoli / Duopoli (oligipoly).

▪Karakteristik Pasar

1) Pasar Persaingan Murni (Pure Competition)

2) Pasar Monopoli Murni (Pure Monopoly)

3) Monopolisitic Competition

4) Oligopoli.

▪Keseimbangan perusahaan atau Analisa rugi laba dari suatu perusahaan dapat dikemukakan dengan dua cara, yaitu :

1) Dengan analisa marginal (MR dan MC)

2) Dengan analisa Total (TR dan TC).

▪Sifat dan bentuk kedua analisa tersebut akan berbeda sesuai dengan bentuk struktur pasarnya

→Kasus Pasar Persaingan Sempurna. (Perfect Competition Market

→Kasus Pasar Persaingan Tidak Sempurna.



Latihan soal

1.Suatu tempat pertemuan antara pihak penjual dengan pihak pembeli dimana terjadi transaksi barang dan jasa di sebut dengan….

A.Bank

B.sekolah

C.Pasar

D.kantor

E.Stasiun



2. ● Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak di pasar.

● Masing-masing pembeli dan penjual memiliki informasi yang sempurna tentang harga dan kualitas barang.

● Produk yang dijual bersifat Homogeneous, artinya sulit membedakan produk yang sama dari berbagai produsen.

Ciri-ciri Karakteristik dari pasar…

A. Pasar Monopoli Murni

B. Pasar Persaingan Murni

C. Monopolisitic Competit

D. Oligopoli.

E. Pasar gelap/black market



3. ▪Terdapat sedikit penjual dan banyak pembeli.

▪Produsen/penjual mungkin memproduksi barang yang sejenis atau berbeda-beda.

▪Cukup memiliki kebebesan keluar masuk pasar.

▪Penjual adalah price seacher.

Ciri-ciri Karakteristik dari pasar…

A. Pasar Monopoli Murni

B. Pasar Persaingan Murni

C. Monopolisitic Competit

D. Oligopoli

E. Pasar gelap/black market



4.Yang tidak termasuk dalam pasar tidak sempurna adalah….

A. Pasar Monopoli murni (Pure monopoly)

B. Monopoli (Monopolistic Competition)

C. Oligipoli (oligipoly)

D. Pasar persaingan Murni (Pure Perfect Competition)

E. Duopoli



5. Pasar persaingan sempurna (Perfect Competition Market). Bentuk dari pasar pada pasar persaingan sempurna ini adalah…

A. Pasar Monopoli murni (Pure monopoly)

B. Monopoli (Monopolistic Competition)

C. Oligipoli (oligipoly)

D. Pasar persaingan Murni (Pure Perfect Competition)

E. Duopoli



6. Kurva AR (total revenue) tidak lagi merupakan garis lurus, melainkan melengkung berbentuk U terbalik, hal ini disebabkan karena harga terus menerus turun apabila kuantitas yang diminta naik, juga harga dapat saja berubah menurut selera produsen, artinya …..

A. Produsen dapat mempengaruhi harga di pasar, dalam rangka memperoleh keuntungan yang lebih besar lagi.

B. Produsen dapat menambah modal usaha melalui bank

C. Produsen dapat dengan mudah menaikan jumlah penjualan

D.Produsen dapat situasi menguntungkan karena situasi politik kurang kondusif

E.Produsen bisa memperbanyak produksi karena pangsa pasar sedang baik



7. Keseimbangan perusahaan atau Analisa rugi laba dari suatu perusahaan dapat dikemukakan dengan dua cara, yaitu :

1) Dengan analisa marginal

2) Dengan analisa Total

3) Dengan analisa original

4) Dengan analisa oligopoly

Dengan pilihan :

A. 1 & 2

B. 1 & 3

C. 1 & 4

D. 2 & 3

E. 3 & 4



8. Pada bentuk pasar ini, dimana harga ditentukan oleh kekuatan permintaan (Demand) dan penawaran (Supply) dipasar, baik secara berkelompok maupun secara individu, baik penjual maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi harga pasar, sehingga harga yang sudah terjadi dipasar dianggap “given” artinya ….

A. Tidak dapat dirubah

B. Dinamis

C. Berubah dengan teratur

D. Tidak Beraturan

E. Tidak Pasti



9.Perbedaan struktur pasar, seperti keadaan pembeli dan penjual, keadaan produksi, pengetahuan pembeli dan kemudahan keluar masuk pasar bagi produsen dan konsumen.dapat ditentukan oleh ….

A.Karakteristik pasar itu sendiri

B.Besar kecilnya Peluang Usaha

C.Situasi Keamanan Dalam Suatu daerah usaha

D.Besar kecilnya Modal dalam Usaha

E.Kondisi Politik dalam Suatu daerah

10.Yang bukan Termasuk Hambatan – hambatan pasar oligopoly :

1-Skala ekonomis

2-Ongkos / biaya produksi yang berbeda

3-Keistimewaan hasil produksi

4-Hanya ada satu penjual

5-Barrier to enterynya sangat besar

A. 1,2, & 3

B. 1,3, & 4

C. 2,4 & 5

D. 4 & 5

E. 1 & 5







































































KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL



BAB V

1. A

2. A

3. A

4. A

5. E

6. B

7. D

8. A

9. B

10. A





BAB VI & VII

1. A

2. A

3. A

4. D

5. A

6. C

7. E

8. A

9. A

10. A





BAB VIII & IX

1. A

2. B

3. D

4. D

5. D

6. A

7. A

8. A

9. A

10. D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar